Gunung Merapi Semburkan Awan Panas dan Asap Solfatara
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi teramati masih cukup tinggi. Selain menyemburkan awan panas, juga terpantau asap solfatara setinggi 50 meter dari puncak Merapi.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis informasi tentang pengamatan Gunung Merapi periode 25 Februari pukul 00.00 - 24.00 WIB. Meski aktivitas vulkanik cukup tinggi, namun statusnya masih Waspada atau level II.
“Asap solfatara warna putih intensitas tipis dengan ketinggian 25 meter di atas puncak. Pengamatan guguran guguran lava tidak teramati karena cuaca berkabut,” tulis petugas BPPTKG dilansir dari akun Twitter @BPPTKG, Selasa (26/2/2019).
Sementara pada aktivitas kegempaan terpantau puluhan kali. Untuk gempa guguran terjadi 25 kali, satu kali gempa awan panas guguran, dua kali hybrid/fase banyak, dua kali hembusan, dan lima kali low frequency.
Baca: Tiga Kecamatan di Bandung Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi
“Masyarakat khususnya yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi. Radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk,” tukasnya.
“Pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik. Masyarakat agar-agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tambah dia.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis informasi tentang pengamatan Gunung Merapi periode 25 Februari pukul 00.00 - 24.00 WIB. Meski aktivitas vulkanik cukup tinggi, namun statusnya masih Waspada atau level II.
“Asap solfatara warna putih intensitas tipis dengan ketinggian 25 meter di atas puncak. Pengamatan guguran guguran lava tidak teramati karena cuaca berkabut,” tulis petugas BPPTKG dilansir dari akun Twitter @BPPTKG, Selasa (26/2/2019).
Sementara pada aktivitas kegempaan terpantau puluhan kali. Untuk gempa guguran terjadi 25 kali, satu kali gempa awan panas guguran, dua kali hybrid/fase banyak, dua kali hembusan, dan lima kali low frequency.
Baca: Tiga Kecamatan di Bandung Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi
“Masyarakat khususnya yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi. Radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk,” tukasnya.
“Pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik. Masyarakat agar-agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tambah dia.
Comments
Post a Comment